Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 11

11. Kondisi Ginekologi 

Menanyakan tentang menstruasi, keputihan, kehamilan dan kelahiran. Menstruasi wanita memberikan gambaran jelas tentang kondisi qi dan xue (darah). 

Pertanyaan penting :
  • Panjang (hari) menstruasi dalam satu periode
  • Periode siklus menstruasi 
  • Banyaknya darah mens
  • Warna darah
  • Kualitas aliran
  • Gejala nyeri dan lainnya; sebelum saat dan sesudah menstruasi. 

A. Siklus 

  • Periode yang datang lebih awal mengindikasikan panas di darah (otot lidah merah) atau defisiensi qi (otot pucat).
  • Periode yang terlambat mengindikasikan defisiensi darah, stagnasi darah, atau dingin.
  • Periode yang tidak teratur mengindikasikan stagnasi qi hati atau defisiensi qi limpa. 

B. Jumlah darah 

  • Jumlah darah yang keluar banyak dan berwarna merah terang berarti panas di darah, sementara jika darah sedikit dan pucat berarti defisiensi qi limpa.
  • Perdarahan rahim tidak normal menunjukkan panas di darah, defisiensi qi limpa, stagnasi qi atau darah beku, atau defisiensi yin hati/ginjal.
  • Periode yang jarang menunjukkan defisiensi darah atau stagnasi darah atau hambatan dingin.
  • Amenorrhea berarti defisiensi darah dan qi, stagnasi qi/darah statis, defisiensi yin ginjal/hati. Lendir lembab menghambat menstruasi.

C. Warna darah  

  • Warna normal adalah tidak cerah sampai merah sedang.
  • Merah yang sangat tua atau merah terang berarti panas di darah.
  • Merah pucat berarti defisiensi darah.
  • Merah keunguan/kehitaman berarti darah statis atau dingin. 

D. Kualitas 

  • Darah beku dengan gumpalan berarti darah statis atau dingin.
  • Darah encer berarti defisiensi darah/ Yin.
  • Darah keruh berarti panas darah atau stagnasi dingin.

E. Nyeri 

  • Sebelum periode menstruasi berarti stagnasi qi atau darah, dingin/  dingin lembab menghambat.
  • Selama periode menstruasi berarti stagnasi qi atau darah, stagnasi dingin, atau defisiensi darah dan qi.
  • Setelah periode berarti defisiensi qi dan darah. 

F. Leukorhea

F.1. Warna 

  • Putih, tipis, jernih, encer berarti dingin dari defisiensi Yang limpa atau ginjal, PPL dingin lembab, atau stagnasi qi hati.
  • Kuning, khususnya jika kental serta vagina gatal dan sakit berarti panas lembab di ciao bawah.
  • Merah dan putih berarti panas lembab.
  • Kuning, dengan nanah dan darah setelah menopause berarti racun panas lembab di rahim (pasien dirujuk ke dokter barat untuk pemeriksaan ginekologi lengkap). 

F.2. Kekentalan 

  • Encer berarti dingin lembab
  • Kental berarti panas lembab  

F.3. Bau 

  • Tidak atau sedikit berbau berarti dingin.
  • Bau sangat kuat berarti panas.

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 10

9.Haus dan Minum 

  • Suka minuman dingin berarti panas
  • Suka minuman hangat berarti dingin
  • Haus untuk banyak minum air dingin berarti panas dalam.
  • Tidak haus berarti dingin, biasanya limpa lambung.
  • Haus dengan tidak ingin minum berarti panas lembab
  • Haus dengan minum sedikit, atau minum air hangat sedikit berarti defisiensi Yin (lambung atau ginjal) 

10. Nyeri

Kondisi ekses menyebabkan nyeri yang biasanya karena sirkulasi qi di meridian terhambat disebabkan stagnasi, dingin atau panas. Kondisi defisien yang menyebabkan nyeri biasanya karena meridian tidak dinutrisi oleh Yin dan darah. Kondisi ekses menyebabkan nyeri amat sangat, sedangkan kondisi defisien menyebabkan nyeri tumpul.

a. Kondisi ekses 

  • Serangan PPL
  • Panas dalam atau dingin dalam
  • Stagnasi qi (menyebabkan gangguan daripada nyeri, gangguan samar tanpa ada lokasi tepat)
  • Darah statis, biasanya menyebabkan nyeri parah, menetap atau bosan)
  • Hambatan reak
  • Retensi makanan 

b. Kondisi defisien 

  • Defisiensi qi dan darah
  • Defisiensi Yin dengan konsumsi cairan tubuh

 

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 9

8. Telinga dan Mata

Ginjal berhubungan luar dengan telinga, tetapi tidak semua gangguan telinga berkaitan dengan ginjal. Meridian shaoyang (kandung kemih, sanciao) melintasi telinga, dan PPL panas mempengaruhi meridian shaoyang dapat menyebabkan masalah telinga. Lembab dan reak dapat menghambat naiknya Yang ke jaringan organ atas yang mempengaruhi telinga.

A. Tinnitus (Telinga berbunyi) 

  • Serangan mendadak berarti kondisi ekses, biasanya api hati atau angin hati.
  • Serangan bertahap berarti defisiensi ginjal.
  • Diperparah dengan menekan telinga berarti ekses.
  • Dilegakan dengan menekan telinga berarti defisiensi.
  • Suara keras, bernada tinggi seperti peluit berarti naiknya Yang hati, api hati atau angin hati.
  • Suara bernada rendah seperti air mengalir berarti defisiensi ginjal. 

B. Tuli 

  • Serangan mendadak berarti kondisi ekses, biasanya api hati atau angin hati.
  • Serangan bertahap atau tuli kronis berarti defisiensi, biasanya dari ginjal atau defisiensi darah jantung, atau defisiensi Yang. 

C. Mata 

  • Nyeri, bengkak dan kemerahan berarti serangan PPL angin panas dan api hati internal.
  • Pandangan buram atau mengembara berarti defisiensi darah hati.
  • Photophobia berarti defisiensi darah hati.
  • Tekanan di mata berarti defisiensi Yin ginjal dan/atau api hati.
  • Mata kering berarti defisiensi Yin hati/ginjal.

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 8

7. Tidur

Jantung adalah tempat tinggal shen; darah dan Yin menutrisi shen. Saat darah dan/atau Yin kurang, shen tidak memiliki rumah dan tidak bisa istirahat.

 

  • Tidak bisa tertidur tetapi sekali tertidur, akan sangat nyenyak; ini karena defisiensi darah jantung.
  • Sering terbangun saat malam karena panas mengganggu shen. Ini juga dapat karena Yin ginjal gagal menutrisi Yin jantung, panas lambung dari retensi makanan, dll.
  • Terbangung lebih pagi atau tidak dapat tertidur lagi mengindikasikan defisiensi kandung empedu. Ini umumnya terjadi pada orang tua karena qi dan darah lebih lemah.
  • Mimpi mengganggu tidur biasanya mengindikasikan api hati dan/atau api jantung. Api hati dan api jantung dapat karena defisiensi Yin ginjal.

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 7

6. Feses dan Urin

Sebuah kondisi yang teratasi setelah buang air besar menunjukkan kondisi ekses, sementara kondisi semakin parah setelah buang air besar menunjukkan kondisi defisiensi.

A. Konstipasi/Sembelit 

  • Kondisi akut dengan feses kering yang tidak sering, ditambah haus dan selaput lidah kuning menunjukkan panas di lambung dan usus.
  • Sembelit pada orang tua, atau wanita postpartum menunjukkan defisiensi darah dan cairan.
  • Sembelit dengan feses sedikit dan kecil mengindikasikan stagnasi qi hati dan panas di usus.
  • Susah buang air besar dengan feses yang tidak kering menunjukkan stagnasi qi hati.
  • Konstipasi dengan nyeri perut berarti dingin dalam dan defisiensi Yang atau stagnasi qi hati.
  • Sembelit dan diare berselingan berarti qi hati menyerang limpa. 

B. Diare 

  • Dengan rasa nyeri menunjukkan stagnasi qi hati, hati panas, atau panas dalam atau dingin dalam pada usus.
  • Bau busuk, terutama jika terburu-buru menunjukkan panas.
  • Diare mendesak (kebelet) atau mencret dengan rasa terbakar di anus menunjukkan panas.
  • Tidak ada bau mengindikasikan dingin.
  • Diare kronis mengindikasikan defisiensi ginjal atau Yang limpa gagal mengubah makanan dan cairan.
  • Kronis, setiap hari dan dini hari (diare ayam berkokok) mengindikasikan defisiensi Yang ginjal.
  • Dengan lendir berarti lembab di usus.
  • Diare berair (sering) atau feses tak berbentuk berarti defisiensi Yang, defisiensi qi, atau lembab.
  • Mencret dengan makanan tidak tercerna berarti defisiensi qi limpa atau Yang limpa.
  • Diare kebelet (tergesa-gesa) tetapi tidak lepas atau sedikit keluar berarti qi limpa tenggelam atau defisiensi qi limpa dan lambung.
  • Feses berwarna hitam atau gelap berarti stagnasi darah.
  • Mengandung darah berarti kondisi panas (pasien dengan feses berdarah seharusnya ke kedokteran barat untuk mengecek penyakit kanker). 

C. Borborygmus (Perut berbunyi) 

  • Dengan mencret berarti defisiensi limpa.
  • Dengan gangguan perut tetapi tidak mencret berarti stagnasi qi hati.
D. Perut Kembung 
  • Mencakup stagnasi qi hati
  • Dengan bau busuk berarti panas lembab di limpa, panas lambung atau stagnasi qi di usus kecil.
  • Tanpa bau busuk berarti defisiensi Yang limpa menghasilkan dingin dalam. 

E. Fungsi Perkemihan 

  • Enuresis/tidak tahan berarti defisiensi Yang ginjal.
  • Retensi urin berarti panas lembab di kandung kemih.
  • Susah BAK, khususnya dengan rasa nyeri dan warna urin gelap, berarti panas lembab di kandung kemih.
  • Tidak bisa BAK sampai habis, seperti gerimis, atau kurang ada tenaga untuk BAK berarti defisiensi qi ginjal, lembab atau dingin.
  • Sering BAK dan banyak, khususnya malam hari, berarti defisiensi Yang ginjal.
  • Sering BAK dan sedikit berarti defisiensi qi ginjal.
  • Sering BAK, urin sedikit dan gelap berarti panas lembab di kandung kemih. 

F. Nyeri bergabung BAK 

  • Sebelum BAK berarti stagnasi qi di ciao bawah.
  • Selama BAK berarti panas di kandung kemih.
  • Setelah BAK berarti defisiensi qi. 

G. Warna Urin 

  • Pucat berarti dingin di kandung kemih dan ginjal, biasanya dari defisiensi Yang ginjal.
  • Gelap, kuning atau kemerahan berarti panas.
  • Keruh berarti lembab di kandung kemih. 

H. Warna Urin 

  • Dalam jumlah banyak berarti defisiensi Yang ginjal.
  • Dalam jumlah sedikit berarti panas atau lembab menghambat kandung kemih, defisiensi cairan, atau defisiensi Yin ginjal menghasilkan panas kosong.

 

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 6

5. Makanan dan Rasa

Ini memberikan informasi tentang keadaan limpa dan lambung (juga rasa di lidah memberikan informasi tentang organ lain yang berkaitan dengan lima unsur).

A. Makanan dan Nafsu makan 

  • Jika kondisi lebih enak setelah makan mengindikasikan kondisi defisiensi.
  • Jika kondisi lebih buruk setelah makan mengindikasikan kondisi ekses.
  • Kurang nafsu makan menunjukkan defisiensi qi limpa.
  • Selalu lapar walaupun baru selesai makan menunjukkan panas lambung
  • Gangguan/rasa penuh setelah makan menunjukkan retensi makanan.
  • Lebih suka makanan hangat menunjukkan penyakit dingin.
  • Lebih suka makanan dingin menunjukkan penyakit panas.

B. Rasa di mulut

  • Rasa pahit biasanya karena bentuk penyakit panas ekses (hati atau jantung)
  • Rasa pahit terus menerus di mulut biasanya karena api hati.
  • Rasa pahit di pagi hari setelah begadang (tidak tidur) biasanya karena api jantung.
  • Rasa manis di mulut mengindikasikan defisiensi limpa atau panas lembab.
  • Rasa asam di mulut biasanya karena retensi makan di lambung atau hati menyerang lambung.
  • Rasa asin di mulut biasanya karena defisiensi Yin ginjal.
  • Rasa pedas di mulut biasanya karena paru-paru panas. 

C. Muntah 

  • Muntah asam menunjukkan hati menyerang lambung.
  • Muntah jernih/berair dapat mengindikasikan dingin di lambung dengan retensi cairan.
  • Muntah sehabis makan menunjukkan penyakit panas.
  • Muntah tiba-tiba dan keras/kuat menunjukkan bentuk penyakit ekses.
  • Muntah lemah dan lambat menunjukkan bentuk penyakit defisiensi.

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 5

4. Thorax (dada)  dan Abdomen (perut)

Area dada dan perut secara umum dapat terkait dengan organ dalam 

  • Dada : jantung dan paru-paru, ciao atas.
  • Panggul dan tulang rusuk : hati dan kandung empedu.
  • Perut : hati, usus, limpa, ginjal dan kandung kemih.
  • Area epigastrium : limpa dan lambung.
  • Daerah pusar  : ginjal.

A. Nyeri dada 

  • Nyeri dada seringnya karena darah statis di jantung dari defisiensi Yang.
  • Nyeri dada dengan bantuk dan reak kuning banyak mengindikasikan reak-panas di paru-paru.
B. Nyeri hipokondrium 
  • Gangguan atau rasa tidak nyaman di hipokondrium biasanya karena stagnasi qi hati.
  • Nyeri hipokondrium parah biasanya mengindikasikan darah hati statis.
C.Nyeri epigastriumBisa dapat karena stagnasi qi hati atau panas lambung.
  • Jika nyeri tumpul, dapat berarti retensi makanan di lambung.
  • Jika nyeri lebih lega sehabis makan atau dihangatkan berarti defisiensi dingin di lambung.
  • Jika nyeri semakin parah sehabis makan berarti penyakit defisiensi.
  • Jika terdapat rasa penuh di epigastrium, berarti penyakit ekses. 

D. Nyeri perut bawah 

  • Jika lebih lega setelah BAB, berarti penyakit ekses.
  • Jika semakin parah setelah BAB, berarti penyakit defisiensi. 

Penyebab : 

  • Dingin dalam
  • Stagnasi qi hati
  • Stagnasi darah hati
  • Retensi makanan di usus
  • Darah statis di usus
  • Panas lembab di usus
  • Darah statis di rahim 

E. Nyeri Hipogastrium 

  • Dapat disebabkan panas lembab di kandung kemih.
  • Dapat disebabkan api hati mengalir ke kandung kemih.

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 4

3. Kepala dan Tubuh

Kepala adalah tempat bertemunya enam meridian Yang. Tiga meridian Yang berawal dari lengan dan berakhir di kepala, dan tiga meridian Yang lainnya berawal dari kepala. Meridian Yang membawa Yang jernih ke kepala dan lubang (mata, hidung, mulut, dan telinga), sehingga bisa melihat, mendengar, membau dan mengecap dengan bagus dan jernih.

(A) Sakit kepala

Sakit kepala dibedakan menurut serangan terjadinya, waktu, lokasi, sifat nyeri dan kondisi.

(A.1)Serangan 

  • Serangan mendadak dan berlangsung singkat menunjukkan serangan PPL angin dingin mengganggu Yang atau Qi di kepala.
  • Sakit kepala kronis sering dikaitkan dengan kondisi interior. 

(A.2)  Waktu 

  • Sakit kepala siang hari menunjukkan defisiensi qi atau Yang.
  • Sakit kepala sore/malam hari menunjukkan defisiensi Yin atau darah. 

(A.3) Lokasi 

  • Sakit kepala oksipital mengindikasikan meridian Taiyang (BL, SI). Biasanya disebabkan oleh PPL angin dingin atau defisiensi ginjal.
  • Sakit kepala depan mengindikasikan meridian Yangming (LI, ST). Biasanya disebabkan oleh panas lambung atau defisiensi darah, tetapi dapat disebabkan juga oleh PPL angin.
  • Sakit kepala sementara/parietal mengindikasikan meridian shaoyang (GB, SJ). Biasanya disebabkan oleh PPL angin dingin atau angin panas di shaoyang, atau api hati naik mempengaruhi meridian kandung empedu.
  • Sakit kepala di puncak (ubun-ubun) mengindikasikan meridian jueyin (LR). Biasanya disebabkan oleh defisiensi darah hati.
  • Sakit seluruh kepala biasanya mengindikasikan serangan PPL angin dingin parah, atau defisiensi darah dan qi ringan. 

(A.4) Sifat nyeri 

  • Sensasi berat biasanya karena lembab atau reak.
  • Nyeri di dalam otak biasanya karena defisiensi ginjal.
  • Nyeri menggelembung, berdenyut atau meledak biasanya berkaitan dengan naiknya Yang hati
  • Nyeri menetap di satu area dengan sensasi membosankan di kepala biasanya karena stagnasi darah. 

(A.5) Kondisi 

  • Sakit kepala dan tidak suka angin atau dingin menunjukkan serangan PPL.
  • Sakit kepala semakin buruk dengan dingin berarti bentuk penyakit dingin.
  • Sakit kepala semakin buruk dengan panas berarti bentuk penyakit panas.
  • Sakit kepala semakin buruh saat lelah, dan lebih ringan saat istirahat menunjukkan defisiensi qi. 

(B) Pusing

Pusing bisa karena angin dalam, api, reak atau defisiensi qi dan darah. 

  • Angin dalam dari naiknya api hati : Pusing dengan kehilangan keseimbangan, sering dengan gejala tinnitus, sakit kepala, mual, mata merah, nadi liat, gampang tersinggung, dan gejala-gejala naiknya Yang hati lainnya.
  • Reak : Pusing ringan sampai parah dengan rasa berat dan berkabut di kepala ditambah gejala lain seperti mual, lendir ekses, nadi licin. Reak menghambat di kepala, sehingga Yang jernih tidak bisa naik.
  • Defisiensi qi dan darah : Sedikit pusing, semakin buruk saat lelah, bergabung gejala lelah, mungkin debar jantung dan susah tidur, lidah pucat dan nadi lemah.
  • Serangan pusing akut : menunjukkan bentuk ekses.
  • Serangan bertahap atau pusing kronis : menunjukkan bentuk defisiensi. 

(C) Nyeri di seluruh tubuh 

  • Nyeri yang terjadi tiba-tiba dan bergabung dengan demam dan menggigil karena serangan PPL angin, khususnya angin dingin.
  • Nyeri seluruh tubuh dengan lelah biasanya defisiensi qi dan darah.
  • Wanita habis melahirkan dengan nyeri tumpul menunjukkan kekurangan darah.
  • Wanita habis melahirkan dengan nyeri parah, menetap atau menusuk biasanya menunjukkan darah statis.
  • Nyeri otot dengan sensasi panas karena panas lambung.
  • Nyeri dengan perasaan berat biasanya karena lembab menghambat otot. 

(D) Nyeri di sendi, Sindrom obstruksi nyeri (Sindrom Bi) 

  • Nyeri berkeliling BI biasanya dari angin.
  • Sendi yang sangat nyeri dan menetap dan semakin parah saat cuaca dingin dan lebih ringan saat panas menunjukkan BI dingin.
  • Nyeri menetap dengan rasa kesemutan dan berat dan semakin berat saat cuaca lembab menunjukkan BI lembab.
  • Nyeri sendi dengan sendi bengkak dan panas dapat berarti angin dingin dan lembab berubah menjadi panas. 

(E) Nyeri pinggang 

  • Nyeri tumpul berkesinambungan dan lebih baik saat istirahat berarti defisiensi ginjal.
  • Nyeri parah dan kaku dengan serangan terbaru berarti pinggang keseleo karena darah statis.
  • Nyeri berat dan semakin buruk saat dingin dan lembab, tetapi ringan saat dihangatkan berarti serangan PPL dingin dan lembab di meridian belakang (BL).
  • Nyeri menetap dan membosankan dengan tidak bisa memutar pinggang berarti darah statis.
  • Nyeri yang menjalar sampai bahu, degnan gejala luar lainnya seperti sakit kepala, leher kaku, hidung tersumbat, dan lainnya menunjukkan serangan PPL angin.

(F) Kesemutan/mati rasa 

  • Mati rasa bilateral tangan dan kaki, atau lengan dan tungkai kaki menunjukkan defisiensi darah.
  • Jari tangan kesemutan (khususnya ruas 1 -3), kesemutan di siku dan lengan hanya di satu sisi saja biasanya angin dalam atau reak (stroke-angin akan terjadi).

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 3

Berkeringat

Hal ini biasanya bermanfaat untuk bertanya kepada pasien tentang keringat, bahkan jika mereka tidak ingin menjawab.

Contoh pertanyaan : 

  • Apakah mereka berkeringat dengan mudah atau berlebihan, dan kapan?
  • Apakah mereka berkeringat spontan tanpa beraktivitas? 

Dalam pola eksterior/luar, keringat bisa menunjukkan : 

  • Wei qi lebih lemah dari qi patogen dan tidak dapat mengusir patogen.
  • Ketika tanda-tanda panas muncul, mungkin menunjukkan PPL angin panas. Jika demam menghasilkan keringat, tandanya patogen telah keluar/diusir.
  • Tidak berkeringat biasanya pola dingin ekses, di mana dingin menghambat pori-pori. 

Dalam pola interior/dalam, berkeringat dibedakan oleh:

a. Waktu 

  • Berkeringat spontan di siang hari tanpa berkeringat menunjukkan defisiensi Yang atau qi. Wei qi tidak dapat mengatur pori-pori.
  • Berkeringat malam biasanya menunjukkan defisiensi Yin. Panas ekses relatif menyebabkan pori-pori terbuka selama waktu Yin. 

b. Area tubuh 

  • Berkeringat di kepala biasanya menunjukkan panas lambung atau panas lembab.
  • Keringat berminyak di dahi menunjukkan Yang koleps.
  • Berkeringat hanya di lengan atau tungkai kaki menunjukkan defisiensi limpa dan lambung.
  • Berkeringat hanya di tangan menunjukkan defisiensi Qi paru-paru atau kegelisahan mental
  • Berkeringat di seluruh tubuh menunjukkan defisiensi qi paru-paru.
  • Berkeringat di lima telapak (kedua telapak tangan, kedua telapak kaki dan dada) menunjukkan defisiensi Yin. 

c. Kondisi penyakit 

  • Keringat dingin banyak selama penyakit parah menunjukkan Yang koleps.
  • Keringat berminyak di dahi yang tidak keluar dan kelihatan seperti mutiara berarti menunjukkan kematian dekat dari Yang koleps.

d. Kualitas keringat.

  • Keringat berminyak menunjukkan defisiensi Yang parah.
  • Keringat kuning menunjukkan panas lembab.

Empat Cara Pemeriksaan – Wawancara — 2

1. Demam dan Menggigil

Deman dan menggigil dalam bentuk luar

Demam menggigil dalam bentuk luar (kecuali keduanya berselang seling), adalah serangan pathogen luar (PPL). Ini adalah penting untuk membedakan menggigil atau demam atau keduanya. menggigil tidak hanya merasa dingin, tetapi juga tidak suka dingin. Pasien tidak suka pergi ke luar (lingkungan dingin), tidak suka angina, dan menggigil tidak dapat diatasi hanya dengan menutup selimut. Demam, dalam konteks ini, adalah sensasi subjektif panas daripada suhu tubuh sebenarnya.

Tahap awal dari penyakit luar adalah kondisi akut, seperti flu atau pilek biasa. Saat pasien tidak suka dingin dan menggigil, biasanya menunjukkan serangan PPL angin dingin atau angin panas. Pasien merasa dingin karena faktor pathogen menghambat sirkulasi qi pertahanan (wei qi), sehingga sirkulasi dan menghangatkan tubuh terganggu. Demam dan menggigil terjadi serentak pada tahap awal penyakit akut karena tubuh mencoba mengusir pathogen. Maksudnya wei qi berperang dengan qi jahat/penyakit.

Angin dingin

Gejala      : menggigil, tidak suka dingin, mungkin demam(terutama tahap rendah), biasanya dengan nyeri tubuh, tidak berkeringat, sakit kepala.

Nadi         : dangkal/mengambang dan ketat.

Angin panas

Gejala      : terutama demam, sedikit tidak suka dingin, juga haus, sedikit atau banyak berkeringat.

Nadi         : dangkal/mengambang dan cepat.

Demam dan menggigil berselingan

Ini adalah kondisi setengah luar-dalam, di mana PPL angin dingin atau angin panas sudah menembus ke tahap yang lebih dalam (shaoyang) di tubuh.

PPL umumnya terbagi atas dua paradigma :

·         Enam tahapan (taiyang, shaoyang, yangming, taiyin, jueyin, shaoyin)

·         Empat tingkat (wei, qi, ying, xue)

Demam dan menggigil dalam bentuk dalam

Panas dalam ekses biasanya muncul dengan demam tinggi tetap dan tidak suka panas, tetapi tidak menggigil. Gejala lain meliputi berkeringat banyak, haus dan nadi meluap.

Defisiensi panas dalam biasanya muncul dengan demam pasang surut (demam datang pada jam-jam tertentu, umumnya sore atau malam). Gejala lain meliputi keringat malam, panas lima telapak (panas atau keringat di telapak tangan, kaki dan dada) dan otot lidah merah.

·         Menggigil tanpa demam biasanya menunjukkan dingin dalam dari defisiensi dingin.

·         Jika menggigil diatasi dengan menutup selimut, akan ada gejala lain seperti kaki tangan dingin, denyut nadi lemah, lambat dan dalam.

·         Suhu tubuh rendah terus menerus biasanya menunjukkan panas lembab.

·         Demam di tengah malam. Orang dewasa : biasanya menunjukkan defisiensi Yin, khususnya bergabung dengan keringat malam. Anak-anak : retensi makanan.